Beranda

Sabtu, 19 Maret 2016

BELAJAR DI LUAR SEKOLAH

Belajar di luar sekolah

     Suatu agenda diskusi yang dilakukan di Pimpinan Anak Cabang sukomoro yang dapat meiningkatkan kualitas dan kuantitas para pengurus PAC Sukomoro yang kali ini menghadapi tahap terakhir .

Berikut ini agenda belajar di luar sekolah yang telah di lalui selama beberapa minggu ini :
- Analisa S.W.O.T
- Analisa Diri ( ANDIR )
- Menejemen Forum
- Loby dan Negosiasi
    Untuk minggu yang akan datang adalah agenda diskusi terakhir dan di lanjutkan dengan di laksanakan suatu acara besar , untuk materi agenda diskusi yang akan datang adalah :
- Analisa Wacana ( ANWAC ) & Analisa Sosial ( ANSOS )

     Berikut gambar yang bisa saya ambil saat diskusi




 
 

Sabtu, 12 Maret 2016

MATERI ANALISIS SOSIAL (ANSOS)

ANALISIS SOSIAL (ANSOS)


Analisis sosial atau yang lebih akrab dikenal ansos ini merupakan sebuah proses atau mekanisme yang akan membahas problematika-probelmatika yang terjadi pada sebuah objek analisa dan pada akhirnya akan menghasilkan apa sebenarnya yang menjadi akar permasalahan atas problematika-problematika tersebut. Dari sana, kita dapat menentukan apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk dicarikan solusi yang tepat.
Inilah yang acapkali tidak dilalui oleh para problem solver. Mereka seringkali menghasilkan solusi atas problematika yang hadir bukan berdasarkan hasil analisis mendalam namun hanya berdasarkan dugaan yang argumentasinya lemah atau bahkan hanya berdasarkan pada kemauannya saja. Mungkin permasalahan yang nyata di lapangan akan terselesaikan, namun karena ia tak akan menyentuh sampai ke akarnya maka akan hadir permasalahan-permasalahan baru atau bahkan permasalahan yang nyata tersebut tidak hilang sama sekali.
PENGERTIAN ANSOS
Analisis sosial merupakan usaha untuk menganalisis sesuatu keadaan atau masalah sosial secara objektif. Analisis sosial diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan histories, struktural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama. Sehingga akan diketahui sejauh mana terjadi perubahan sosial, bagaimana institusi sosial yang menyebabkan masalah-masalah sosial, dan juga dampak sosial yang muncul akibat masalah sosial
RUANG LINGKUP ANSOS
Pada dasarnya semua realitas sosial dapat dianalisis, namun dalam konteks transformasi sosial, maka paling tidak objek analisa sosial harus relevan dengan target perubahan sosial yang direncanakan yang sesuai dengan perubahan. Secara umum objek sosial yang dapat dianalisis antara lain;
-          Masalah-masalah sosial, seperti : kemiskinan, pelacuran, pengangguran, kriminilitas.
-          Sistem sosial, seperti : tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan, sistem pertanian.
-          Lembaga-lembaga sosial seperti sekolah layanan rumah sakit, lembaga pedesaan. Kebijakan publik seperti : dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah UU.
PENTINGNYA TEORI SOSIAL
Teori dan fakta berjalan secara simultan, teori sosial merupakan refleksi dari fakta sosial, sementara fakta sosial akan mudah dianalisis melalui teori-teori sosial. Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk memberikan konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia yang ditempatkan dalam realitas empiris.  Charles lemert (1993) dalam Sosial Theory ; The Multicultural And Classic Readings menyatakan bahwa teori sosial memang merupakan basis dan pijakan teknis untuk bisa survive.
Teori sosial merupakan refleksi dari sebuah pandangan dunia tertentu yang berakar pada positivisme. Menurut Anthony Giddens secara filosofis terdapat dua macam analisis sosial.  Pertama, analisis intitusional, yaitu ansos yang menekan pada keterampilan dan kesetaraan aktor yang memperlakukan institusi sebagai sumber daya dan aturan yang diproduksi terus-menerus. Kedua, analisis perilaku strategis, adalah ansos yang memberikan penekanan institusi sebagai sesuatu yang diproduksi secara sosial.
LANGKAH-LANGKAH ANSOS
Proses analisis sosial meliputi beberapa tahap antara lain :
Memilih dan menentukan objek analisis :
Pemilihan sasaran masalah harus berdasarkan pada pertimbangan rasional dalam arti realitas yang dianalisis merupakan masalah yang memiliki signifikansi sosial dan sesuai dengan visi atau misi organisasi.
Pengumpulan data atau informasi penunjang :
Untuk dapat menganalisis masalah secara utuh, maka perlu didukung dengan data dan informasi penunjang yang lengkap dan relevan, baik melalui dokumen media massa, kegiatan observasi maupun investigasi langsung di lapangan. Recek data atau informasi mutlak dilakukan untuk menguji validitas data.
Identifikasi dan analisis masalah :
Merupakan tahap menganalisis objek berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Pemetaan beberapa variable, seperti keterkaitan aspek politik, ekonomi, budaya, dan agama dilakukan pada tahap ini. Melalui analisis secara komphrehensif diharapkan dapat memahami subtansi masalah dan menemukan saling keterkaitan antara aspek.
Mengembangkan presepsi :
Setelah diidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi atau terlibat dalam masalah, selanjutnya dikembangkan presepsi atas masalah sesuai cara pandang yang objektif.  Pada tahap ini akan muncul beberapa kemungkinan implikasi konsekuensi dari objek masalah, serta pengembangan beberapa alternatif sebagai kerangka tindak lanjut.
Menarik kesimpulan :
Pada tahap ini telah diperoleh kesimpulan tentang ; akar masalah, pihak mana saja yang terlibat, pihak yang diuntungkan dan dirugikan, akibat yang dimunculkan secara politik, sosial dan ekonomi serta paradigma tindakan yang bisa dilakukan untuk proses perubahan sosial.
PERANAN ANSOS DALAM STRATEGI GERAKAN PMII
Ingat, paradigma gerakan PMII adalah kritis transformatif, artinya PMII dituntut peka dan mampu membaca realitas sosial secara objektif (kritis), sekaligus terlibat aktif dalam aksi perubahan sosial (transformatif). Transformasi sosial yang dilakukan PMII akan berjalan secara efektif jika kader PMII memiliki kesadaran kritis dalam melihat realitas sosial. Kesadaran kritis akan muncul apabila dilandasi dengan cara pandangan luas terhadap realitas sosial. Untuk dapat melakukan pembacaan sosial secara kritis, mutlak diperlakukan kemampuan analisis sosial secara baik. Artinya, strategi gerakan PMII dengan paradigma kritis transformatif akan dapat terlaksana secara efektif apabila ditopang dengan kematangan dalam analisis sosial (ANSOS).

MATERI ANALISA WACANA

ANALISIS WACANA



Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Meskipun ada gradasio yang besar dari berbagi definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa/pemakaian bahasa. Bagaimana bahasa dipandang dalam analisis wacana? sebelum lebih jauh ada beberapa pengertian terkait dengan analisis wacana itu sendiri, di antaranya yaitu:
Wacana : sebuah percakapan khusus yang alamiah formal dan pengungkapannya diatur pada ide dalam ucapan dan tulisan ; pengungkapan dalam bentuk sebuah nasihat, risalah, dan sebagainya. (Longman Dictionary of vthe English Language)
Wacana : rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang lainnya, membentuk suatu kesatuan, sehimgga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat itu. (J. S. Badudu 2000)
Wacana adalah komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah pertukaran di antara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah aktifitas personal dimana bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya. (Hawthorn 1992)
Di sini ada beberapa perbedaan pandangan. Mohammad A. S. Hikam dalam suatu tulisannya telah membahas dengan baik perbedaan paradigma analisis wacana dalam melihat bahasa ini yang akan diringkas sebagai berikut :
Paling tidak ada tiga pandangan mengenai bahas dalam analisis wacana. Pandangan pertama diwakili oleh kaum positivisme-empiris, oleh penganut aliran ini, bahas dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan obyek di luar dirinya. Pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau distori, sejauh ia dinyatakan dengan memakai pernyataan-pernyataan yang logis, sitaksis, dan memiliki hubungan dengan pengalaman empiri. Dalam kaitannya dengan analisis wacana, konsekuansi logis dari pemahaman ini adalah orang tidak perlu mengetahui makna-makna subjektif atau nilai-nilai yang mendasari pernyataanya. Oleh karena itu, tata bahasa, kebanaran sintaksis adalah bidang utama dari aliran positivisme-empiris tentang wacana. Analisis wacana dimaksudkan untuk menggambarkan tata aturan kalimat, bahasa, dan pengertian bersama.
Pandangan kedua, disebut sebagai konstruktivisme. Pandangan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomenologi. Aliran ini menolak pandangan positivisme-empirisme yang memisahkan subyek dan obyek bahasa. Dalam pandangan konstruktivisme, bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas obyektif belaka dan yang dipisahkan dari subyek sebagai faktor sentral dalam kegiatan wacana serta hubungan-hubungan sosialnya. oleh karena itu, analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subyek yang mengemukakan suatu pernyataan.
Pandangan ketiga disebut sebagai pandangan kritis. Bahasa dalam pandangan kritis dipahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subyek tertentu, tema-tema wacana tertentu, maupun strategi di dalamnya. Oleh karena itu, analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, topik apa yang dibicarakan.
Dalam analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis / CDA), wacana di sini tidak semata dipahami sebagai studi bahasa. Pada akhirnya analisis wacana memang menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis di sini agak berbeda dengan studi bahasa dalam pengertian linguistik tradisional. Bahas dianalisis bukan dengan menggambarkan semata dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkan dengan konteks. konteks di sini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di dalamnya praktik kekuasaan.
Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana, pemakaian bahasa dalam tuturan dan tulisan sebagai bentuk dari praktik sosial. Praktik wacana bisa jadi menampilkan efek ideologi, ia dapat memproduksi dan memproduksi hubungan kekuasaan yang tidak imbang antara kelas sosial, laki-laki dan wanita, kelompok mayoritas dan minoritas melalui mana perbedaan itu direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan melalui wacana, sebagai contoh, keadaan yang rasis, seksis, atau ketimpangan dari kehidupan sosial dipandang sebagai suatu common sense, suatu kewajaran/alamiyah dan memang seperti itu kenyataannya.
Berikut ini disajikan karakteristik penting dari analisis wacana kritis. Bahan diambil dari tulisan Teun A. Van dijk, Fairclough, dan Wodak.
Tindakan
Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah tindakan (action). Dengan pemahaman semacam ini mengasosiakan wacana sebagai bentuk interaksi. Orang berbicara atau menulis bukan ditafsirkan sebagai ia menulis atau berbicara untuk dirinya sendiri, seperti orang sedang mengigau atau di bawah hipnotis. Seseorang berbicara atau  menulis mempunyai maksud tertentu, baik besar maupun kecil. Wacana dipahami sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali atau diekspresikan di luar kesadaran.
Konteks analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana di sini dipandang diproduksi, dimengerti dan dianalisis pada suatu konteks tertentu.
1.       Histori
2.       Kekuasaan
3.       Ideologi
ANALISIS WACANA
Contoh dalam kasus Ahmadiyah
  1. Kelompok Enam dan Tujuh
Dilihat dari sejarah Mira Gulam Ahmad mendominasi di India yang pindah ke inggris lantas menyebarkan agama islam di sana dan terjadi perbedaan tentang nabi terakhir.
Jadi wajar ada perbedaan tentang Ahmadiyah.
  1. Kelompok Pertama
Di indonesia dianggap sebagai madzhab bukan sebagai ajaran, jadi siapa sebenarnya Mira Gulam Ahmad?
Sebenarnya Gulam Ahmad adalah seorang muslim yang taat dan kreatif menulis buku. Sebelum pindah ia sudah menulis buku yang isi di dalamnya Gulam Ahmad berkata : Aku adalah Adam, Aku adalah Ibrohim, Aku adalah Musa…….
Dari itu orang terlalu ngefans sama ia, sehingga orang-orang menganggap ia Nabi.
Intinya tidak menjustifikasikan ahmadiyah.
Pertanyaan : Andakan orang Indonesia kenapa anda tidak menjustifikasikan   Ahmadiyah?
Jawab : berdasarkan Pancasila dan Ayat Surat Al-Kafirun
  1. Kelompok  ke Tiga
Kenapa Ahmadiyah dianggap sebagai aliran sesat, mari kita simak”
Sebenarnya orang inggris ingin menghancurkan islam dari dalam, itu terbukti kenapa disebut Ahmadiyah, kalau di Indonesia lebih moderat dengan mengikuti ajaran islam dan mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabi, tapi dalam kenyataan menyalahi aturan. Intinya Ahmadiyah dianggap sesat.
Pertanyaan : Setujukah anda dengan tindakan anarkis di Indonesia?
Jawab : Tidak, karena termasuk tindakan kriminal dan merugikan banyak pihak.
Opini wacana, Analisa wacana harus :
Obyektif, kalau tidak obyektif maka terjadi perbedaan justifikasi benar atau salah
Wacana berkembang tidak lepas dari nilai (value)
Wacana berkembang tidak lepas dari faktor kepentingan
Setiap wacana yang berkembang pasti mempengaruhi massa/tanggapan massa
Pertanyaan : Apakah Gusdur mengatakan Ahmadiyah boleh di Indonesia asal jangan menggunakan kata islam?
Jawab : yang menolak pasti islam kanan ’mentok’ , yang menganalisa secara kaffah, sedangkan Gusdur tidak menganalisa secara obyektif. Segala sesuatu tidak lepas dari faktor kepentingan, seperti kasus Ambalat dan kasus tragedi 12 Mei/ penurunan ORBA adalah tidak lepas dari kepentingan-kepentingan besar seperti IMF dan para pemodal, sedangkan mahasiswa hanya sebagai alat.  Alat untuk mempermudah untuk mencapai tujuan kepentingan, jadi mahasiswa seharusnya tidak hanya melihat sesuatu yang nampak saja.
Pada tahun 1980 Ahmadiyah dianggap sesat kenapa sampai sekarang masih ada Ahmadiyah? Tidak ada yang tahu hati seseorang, karena tidak mudah merubah keyakinan seseorang!
               
“JADI WACANA YANG BERKEMBANG TIDAK LEPAS DARI FAKTOR KEPENTINGAN”

Manajemen Forum

Manajemen Forum

Sejarah dan Definisi
Manajemen dapat diarikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan penggnaan smber daya secara efektif, sedangkan forum dapat diartikan sebagai wadah untuk membicarakan atau menyeleaikan sesuat dan yang membicarakan adalah orang banyak.
Forum yang dalam bentuknya bias berupa siding maupun rapat dapat pula diartikan sebagai sebuah bentuk penyelesaian amsalah yang berkaitan dengan suatu lembaga atau organisasi sebagai penerapan system yang aspiratif dan jalan tengah suatu dasar demokrasi. Isilah forum digunakan pertama kali sejak diberlakukannya pemerintahan bentuk Repblik di Negara Romawi pada masa pemerintahan Pompey dan Julius Caesar. Bahkan dimungkinkan sejak terbentuknya pemerintahan Romawi tersebut. Orm iu sendiri berarti kumpulan orang-orang yang terpilih oleh warga yang selanjunya dikenal dengan nama Konsil aau Sena. Dari Konsil atau Senat ini selajutnya ditunjuk seorang koordinaor guna mengarahkan Forum yang disebut sebagai presidium, yang terdiri atas Pimpinan Presidium yang dbantu oleh wakil presidium dan sekretaris presidium (notulen).
Komponen dalam Forum secara umum
  1. Presidium (siding)
  2. Wakil presidium (siding)
  3. Sekretaris presidium/notulen (siding,diskusi dsb)
  4. Moderator (diskui/rapat dsb)
  5. Penyaji, pemateri, pakar, prakisi dll (diskusi, wawancara dsb)
  6. Pembedah (bedah buku)
  7. Pembanding (diskusi/bedah buku)
  8. Peserta/anggota
Macam-macam Forum
Forum dibagi menadi 2 macam, yaitu:
  1. Kelompok rapat.
Tujuan kelompok rapa telah ditetapkan dari luar, artinya ada suatu perintah atau satu tugas yang biasanya berhubungan dengan kedudukan kelompok itu dalam suatu organisasi aau suatu perusahaan. Ex. Pengurus Permaseta harus mengambil keputusan dalam kegiatan Rasta. Dalam hal ini kelompok pembua keputusan lebih menekankan pada tugas.
  1. Kelompok Percakapan atau Diskusi.
Tujuannya tidak ditentukan dari luar, melainkan oleh anggota kelompok itu sendiri
  • Kelompok pembenytuk pendapat, tekanan pada anggoa kelompok.
  • Unsur saling mempengaruhi menjadi penting.
  • Yang penting adalah prosedur dan informasi.
  • Tidak ada keputusan bersama akan tetapi yang jelas ada sesuatu yang terjadi pada diri mereka, mereka menjadi lebih sadar.
Ex. Seorang psikolog yang memberikan ceramah tentang perkembangan anak kepada para orang tua.
Yang harus kita ketahui dalam forum atau rapat adalah:
  1. Tujuan forum atau rapat.
  2. Siapa yang turut serta didalamnya.
  3. Siapa yang memimpin.
  4. Peranan apa yang kia berikan dalam mencapai tujuan forum.
  5. Penggunaan agenda.
Etika forum untuk interupsi dalam forum dikelompokkan menjadi:
  1. Point Interruption of Privilege, ijin menyela forum apabila ada keperluan mendadak dan bersifat mendesak.
  2. Point Interruption of Information, ijin menyela forum apabila ada informasi aau berita mengenai perkembangan opini atau fakta di dalam mapun diluar forum.
  3. Point Interruption of Clarification, ijin menyela forum apabila ada suatu alasan yang perlu disampaikan oleh peserta.
  4. Point Interruption of Justification, ijin menyela forum apabila ada suatu alasan, informasi atau bukti tambahan yang perlu disampaikan.
  5. Point Interruption of Order, ijin menyela forum apabila ada usulan baru atau usulan tambahan.
Pengambilan keputusan dalam forum:
  1. Keputusan perseorangan: pimpinan forum yang mengambil keputusan terakhir.
  2. Keputusan demokratis: keputusan diambil dengan setengah jumlah suara ditambah satu.
  3. Keputusan dengan suara terbanyak: diambil berdasar 2/3 suara terbanyak.
  4. Keputusan dengan Hak Veto: satu suara tidak setuju maka berlaku sebagai pembatalan keputusan.
  5. Prinsip Aklamasi: satu keputusan bisa disahkan bila semua anggota sidang menyetujuinya.
  6. Keputusan Kompromi: bukan saja akibat dari suatu usul akan tetapi juga saling mempengaruhi antara suatu kesepakatan dan usul itu sendiri juga didiskusikan. Usul ini mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga mendapat persetujuan dari mereka yang berkepentingan.
  7. Prinsip Mufakat: satu usul dapat diterima apabila tidak seorangpun mempunyai keberatan yang mendasar/prinsipil terhadap usul tersebut.
Jenis Sidang
  1. Sidang Pleno
  2. Sidang Komisi
ANALISA DIRI(ANDIR)
(Metode Berfikir Analisis)

Pengantar
Analisa Diri terdiri dari dua kata yaitu: analisa yang berarti meneliti, introspeksi atau dalam istilah arabnya muhasabah. Sedangkan Diri berarti: aku, ego, saya, beta dan sebagainya. Jadi Analisa diri adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar untuk meneliti diri kita sendiri. Menganalisa diri penting dilakukan untuk mengetahui siapa sebenarnya diri kita? Dan apa seharusnya yang diri kita perbuat? Sudah sesuaikah apa yang diri kita perbuat? Dan dan lain sebagainya. Selain “diri” secara umum, penting untuk dikaji potensi dan kelemahan yang ada si dalam diri kita sehingga nantinya kita bisa memperbaikinya dimasa mendatang. Selamat membaca!

Siapakah diri kita?
Kira-kira semua sepakat jika ditanya maka jawabanya adalah “manusia”. Di dunia ini sudah banyak sekali kita melihat manusia dengan berbagai ragamnya. Ada yang putih, hitam, coklat sampai terbagi menjadi berbagai macam ras dan suku bangsa. Semua itu adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Jadi sebenarnya, manusia adalah “wakil” Allah di muka bumi ini untuk mengelola dan mengatur sesuai petunjuknya.

Tugas dan Fungsi Manusia
1. Tugas manusia sebagai Abdullah (hamba Allah)
Mengapa manusia bertugas sebagai abdullah? Untuk menjawab masalah ini bisa dikaitkan dengan proses kejadian manusia yang telah dikemukakan terdahulu. pada dasarnya manusia terdiri atas dua substansi, yaitu jasad/materi dan roh/immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi (saripati yang berasal dari tanah), sehingga eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau hukum Allah yang berlaku di alam materi (Sunna-tullah). Sedangkan roh-roh manusia, sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian di hadapan Tuhannya, bahwa mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan patuh kepadaNya (Q.S. al-A’raf: 172).
Karena itulah, kalau manusia mau konsisten terhadap eksistensi dirinya atau aturannya, maka salah satu tugas hidup yang harus dilaksanakannya adalah abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi kepadaNya).

2. Tugas manusia sebagai Khalifah Allah
Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat difahami dari firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai khalifah Allah di muka bumi. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61), serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah : 16), dengan cara beriman dan beramal saleh (Q.S. al-Raâd : 29), bekerjasama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam menegakkan kesabaran (Q.S. al-Ashr : 1-3). Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak manusia pertama hingga manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepadaNya (abdullah).

Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai dua tiga utama, yaitu: (1) sebagai abdullah, yakni hamba Allah yang harus tunduk dan taat terhadap segala aturan dan KehendakNya serta mengabdi hanya kepadaNya; dan (2) sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi pelaksanaan tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam masyarakat, dan (3)tugas kekhalifahan terhadap alam. Dalam bahasa yang sederhana, kegiga hubungan itu diistilahkan(Hablum Minallah, Hablum Minannas dan Hablum Minal ‘Alam)

Perangkat Analisa Diri
Setelah secara umum kita mengetahui posisi dan tugas kita, point ini rekan-rekanita sekalian diajak untuk meneliti “diri” dalam artian yang sempit. Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang mempengaruhi diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan:
1. kekuatan (strength)
kekuatan, kelebihan atau potensi apakah yang dimiliki diri kita? Itu penting sebagai bagan analisa mulai dari potensi, sifat dan materi.
2. kelemahan (weaknesses).
Setelah tahu kekuatan/ kelebihan diri kita, cobalah untuk menginventarisir seberapa banyak kelemahan atau kekurangan diri kita. Jika kita tahau kekurangan kita, nantinya itu mencati catatan kita untuk memperbaiki dan mengubahnya menjadi kekuatan..
Sedangkan, hal-hal yang termasuk dalam faktor eksternal adalah:
3. peluang (opportunities)
dengan kekuatan dan beberapa kelemahan yang diri kita meliki, sebenarnya berapa banyak peluang yang baik untuk kita? Itu juga menjadi catatan dirikita dalam melangkah dan ber-evaluasi. Apakah peluang yang selama ini ada belum kita maksimalkan? Coba hitung berapa peluangnya.
4. ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi diri kita.
Ancaman apa sajakah yang bakal menghadang diri kita? Itu juga perlu dianalisa. Apakah ancaman itu bisa kita subah menjadi suatu tantangan yang dapat ditaklukkan? Atau minimal kita tahu bahaya atau sebuah resiko untuk diri kita berhati-hati dalam melangkah.

Dengan menganalisis kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang di ada, serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi, maka diri kita menentukan strategi agar dapat mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri secara optimal.

Mencari Identitas Diri
Berikutnya kita akan mencari tahu untuk mencapai kondisi diri yang benar, dimana posisi diri kita pada saat melatih pemahaman. Dalam hal ini dikenal empat jendela diri, dimana seseorang berada dalam penilaian, adakalanya posisi tersebut dapat membantu bagi kita untuk melangkah lebih lanjut, empat quadran jendela yang dimaksud dikenal dengan Johari Windows;
Quadran Johari Windows
Kita Tahu
Orang Lain Tahu Kita Tahu
Orang Lain Tidak Tahu
Orang Tahu
Kita Tidak Tahu Orang Tidak Tahu
Kita Tidak Tahu

• Kita tahu, orang lain tahu. Jendela yang memerlihatkan Posisi dimana diri kita tahu siapa diri kita dan mengerti apa yang kita bisa serta apa kemampuan kita. Begitu juga dengan orang lain mampu memahami dan tahu dengan tingkah laku dan kemampuan kita.
• Kita tahu, orang lain tidak tahu. jendela yang memerlihatkan diri, dimana kita tahu siapa kita, namun orang lain tak mengetahuinya. Seakan berada dalam tabir yang tak dapat terlihat oleh orang lain terhadap apa yang kita punyai, meskipun kita memahami tapi orang lain tidak.

• Orang tahu, kita tidak tahu. jendela yang memerlihatkan diri pada orang lain, siapa kita dan apa yang kita miliki, namun uniknya diri kita sendiri tidak tahu apa yang kita miliki.

• Orang tidak tahu, kita tidak tahu. Jendela yang memerlihatkan diri yang semu tanpa sesuatu yang dapat dipahami dan diketahui oleh orang lain, begitu juga dengan diri kita sendiri tidak paham dengan apa yang terjadi dan yang kita miliki.

Saat kita sudah mengetahui siapa dan apa yang kita miliki dalam diri, proses berikutnya adalah pengembangan kemampuan dan upaya-upaya untuk menutupi kelemahan. Pada dasarnya kelemahan adalah sikap kita terhadap kekurangan yang kita miliki, jika saja kita mampu mengubah kekurangan itu menjadi satu kekuatan untuk bergerak ke bagian level yang lebih baik, maka akan lebih mudah mematangkan diri

Pengertian Analisis SWOT Dan Manfaatnya

Pengertian Analisis SWOT Dan Manfaatnya

Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya – Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan).
  • W = Weaknesses (kelemahan).
  • O = Opportunities (Peluang).
  • T = Threats (hambatan).
pengertian analisis swot
Apa itu analisis SWOT?
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
  1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
  2. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
  3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
  4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Manfaat analsis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Itulah diatas mengenai pengertian analisis SWOT dan manfaatnya, terimakasih telah membaca dan semoga artikel ini dapat bermanfaat…

Pengertian Analisis SWOT Dan Manfaatnya

Pengertian analisis SWOT dan manfaatnya – Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
  • S = Strength (kekuatan).
  • W = Weaknesses (kelemahan).
  • O = Opportunities (Peluang).
  • T = Threats (hambatan).
pengertian analisis swot
Apa itu analisis SWOT?
Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu :
  1. Strenght (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini.  Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
  2. Weaknesses (W) yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
  3. Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
  4. Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Manfaat analsis SWOT
Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.
Itulah diatas mengenai pengertian analisis SWOT dan manfaatnya, terimakasih telah membaca dan semoga artikel ini dapat bermanfaat…

ARTI LAMBANG IPNU – IPPNU





A. LAMBANG IPNU

1) Lambang organisasi berbentuk bulat
2) Warna dasar hijau berlingkar kuning ditepinya dengan diapit dua lingkaran putih.
3) Dibagian atas tercantum huruf IPNU dengan titik diantaranya diapit oleh tiga garis lurus spendek (satu diantaranya lebih panjang pada bagian kanan dan kirinya semua berwarna putih).
4) Dibawahnya terdapat bintang sembilan, lima terletak sejajar yang satu diantaranya lebih besar terletak ditengah dan empat bintang lainnya terletak mengapit membentuk sudut segi tiga, semua berwarna kuning.
5) Diantara bintang yang mengapit terdapat dua kitab dan dua bulu angsa yang bersilangan berwarna putih.


>Warna hijau : subur, warna kuning : himmah/cita-cita yang tinggi, warna putih : suci.
>Bentuk bulat : kontinuitas / terus-menerus /istiqomah >Tiga titik diantara huruf IPNU : Islam, Iman, Ikhsan >Enam garis / strip pengapit huruf IPNU : Rukun Iman >Bintang : ketinggian cita-cita
>Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
>5 bintang diatas : 1 bintang yang besar ditengah : Nabi Muhammad SAW sedangkan 4 bintang di kanan kiri : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
>4 bintang di bawah : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra. >Dua kitab : Al-Qur’an dan Al-Hadits Bulu : Lambang ilmu,
>2 bulu angsa bersilang : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum. Bintang bersudut 5 : Rukun Islam



 B. LAMBANG IPPNU


a. Lambang organisasi segitiga sama kaki.
b. Warna dasar hijau bergaris berwarna kuning yang diapit dua warna putih ditepinya.
c. Isi lambang : Bintang sembilan, yang satu besar terletak diatas, empat menurun disisi kiri dan empat lainnya menurun disisi kanan dan berwarna kuning. Dua kitab dan dua bulu ayam bersilang berwarna putih, dua bunga melati di sudut bawah berwarna putih.
d. Dibawah dua bulu dan diantara dua bunga melati terdapat tulisan IPPNU dengan titik diantara huruf-hurufnya berwarna putih. Arti Lambang IPPNU :
Warna hijau : kebenaran, warna kuning : kejayaan dan himmah / cita-cita yang tinggi, warna putih :kesucian. Bentuk segi tiga : Islam – Iman – Ikhsan Dua garis tepi : 2 Kalimat Syahadat
Sembilan bintang : Lambang keluarga besar NU
1 bintang yang besar diatas : Nabi Muhammad SAW
4 bintang menurun di sisi kanan : Khulafaur Rosyidin, yaitu sahabat : Abu bakar Ashidiq, Umar bin Khotob, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib RA.
4 bintang menurun di sisi kiri : 4 madzhab, yaitu Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Syafi’i, dan Imam Maliki ra.
Dua kitab : Al-Qur'an dan Al-Hadits
Bulu : Lambang ilmu, 2 bulu bersilang :aktif menuntut ilmu agama dan ilmu umum, aktif membaca dan menulis.
Dua bunga : sintesis / perpaduan ilmu agama dan ilmu umum
Lima titik diantara huruf IPPNU : Rukun Islam.



KE – IPNU – AN DAN KE – IPPNU – AN



I.    PENDAHULUAN
IPNU-IPPNU sebagai organisasi yang bersifat keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang berhaluan Islam Ahlussunah Waljamaah, ternyata dalam perkembangannya mengalami perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh tuntutan situasi dan kondisi.
Oleh karenanya menjadi kewajiban setiap warga IPNU - IPPNU untuk terus mempelajari perubahan itu, mengkajinya kemudian mencoba untuk mengatisipasinya. Dan tentunya faktor historis sangat mendukung pula apabila warganya juga senantiasa merenunginya, mempelajari motivasi apa yang melatarbelakangi kelahirannya, dan bagaimana perkembangan organisasi ini dari masa ke masa. Karena dari segi historis pula kita akan mampu untuk menentukan langkah dan alternatif apa yang terbaik yang akan kita jadikan saran untuk terus menyebarluaskan IPNU - IPPNU sekaligus wadah generasi muda NU untuk menyalurkan aspirasi sekaligus sebagai media dakwah.

II.    SEJARAH KELAHIRAN IPNU DAN IPPNU
Ketika NU dilahirkan pada tahun 1926 adalah sebagai reaksi spontan terjadinya penyimpangan ajaran Ahlussunah Wal Jama’ah di dalam negeri dan dunia internasional, hal ini mendapat sambutan dan dukungan luar biasa dari berbagai komunitas, baik tua maupun muda, terpelajar maupun awam. Terbukti dengan munculnya berbagai organisasi pelajar dan santri di berbagai pelosok negeri, tahun 1936 di Surabaya berdiri Tsamrotul Mustafidin dan PERSANO (Persatuan Nahdlatul Oelama’) di Malang. Pada tahun 1941 berdiri PAMNO (Persatuan Anak Murid Nahdlatul Oelama’), dan tahun 1945 berdiri Ikatan Murid Nahdlatul Oelama’ (IMNO), tahun 1946 di Sumbawa berdiri Idjtimaut Tolabah Nahdlatul Oelama’ (ITNO), dan masih banyak organisasi yang bermuatan lokal.

Pergerakan tumbuhnya organisasi tersebut nampak menggeliat pada tahun lima puluhan, dengan berdirinya beberapa organisasi pelajar di tingkat lokal seperti IKSIMNO (Ikatan Siswa Mubalighin Nahdlatul Oelama’) tahun 1952 di Semarang, PERPENO (persatuan Pelajar Nahdlatul Oelama’) 13 Juni 1953 di Kediri, IPINO (Ikatan Pelajar Islam Nahdlatul Oelama) 27 Desember 1953 di Surakarta, dll.
Meskipun pendirian berbagai organisasi lokal tersebut atas inisiatif dan kreatifitas sendiri namun pada dasarnya mereka berpijak pada satu keyakinan untuk menegakkan Dien Al Islam Ahlussunah Wal Jama’ah. Kesamaan itulah yang kemudian mendorong didirikannya organisasi pelajar dan santri di tingkat nasional.
Tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan dengan tanggal 24 Pebruari 1954 M, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) secara resmi dibentuk melalui persidangan Konbes Ma’arif NU pelopornya antara lain : M. Sofyan Cholil, H. Musthafa, Achmad Masjhub dan A. Ghani Farida M. Uda. Sebagai ketua umum disepakati Mochamad Tolchah Mansur.
Tanggal 28 Pebruari 1955 IPNU melaksanakan Konggres yang pertama di Malang Jawa Timur. Dalam forum ini diundang beberapa tokoh pelajar, santri, dan mahasiswa putri. Dari sinilah muncul gagasan untuk mendirikan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Tanggal 8 Rajab 1374 H / 2 Maret 1955 M IPPNU secara resmi didirikan di Solo, dan dipilih Umroh Mahfudhoh sebagai ketua umumnya.
Status organisasi IPNU dan IPPNU semula menjadi anak asuh LP. Ma’arif NU dan sejak tanggal 30 Agustus 1960 (Konggres IPNU VI dan IPPNU V) status keduanya menjadi salah satu Badan Otonom NU  yang tercantum dalam AD NU pasal 13 ayat 4.

III.    DINAMIKA PERKEMBANGAN IPNU - IPPNU
A.    Kondisi IPNU - IPPNU sebelum khithoh NU
Sebagai salah satu badan otonom NU, perkembangan IPNU - IPPNU tidak terlepas dari keberadaan NU, pada saat NU berstatus parpol tahun 1955 yang juga merupakan tahun-tahun perkembangan awal IPNU - IPPNU ternyata belum begitu banyak berkembang karena senantiasa bergelut dengan permasalahan politik praktis, sehingga yang terjadi prioritas IPNU-IPPNU perhatian adalah masalah perkembangan kuantitas bukan kualitas dan iklim yang kurang sehat ternyata juga mempengaruhi perkembangannya, dan tragisnya banyak kader IPNU - IPPNU harus memakai baju lain dan kurang leluasa memakai identitas NU dalam gerak sosial dalam masyarakat.

B.    Kondisi IPNU - IPPNU sesudah Khithoh 26 dan Kongres Jombang
Tepatnya diawali oleh hasil muktamar NU XXVII di Situbondo Jawa Timur khithoh NU 1926 terjawab, sehingga perjuangan NU adalah dalam bidang dakwah, Mabarot dan Pendidikan sebagaimana garis perhubungan yang telah ditetapkan oleh pendiri NU dan ternyata khithoh NU telah membawa angin segar IPNU - IPPNU merasakan keleluasaan memakai identitas NU karena NU bukan lagi menjadi salah satu parpol tetapi sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.
Sedang kondisi IPNU - IPPNU pasca Kongres Jombang ternyata juga banyak membawa perubahan semula basis pembinaan IPNU - IPPNU adalah hanya putra – putri NU yang berstatus sebagai pelajar, tetapi sejak ditetapkannya perubahan nama dari Ikatan Putra Nahdlatul Ulama, berarti basis pembinaan IPNU - IPPNU semakin luas yakni seluruh putra – putri NU baik berstatus pelajar, santri maupun mahasiswa dan ternyata orientasi IPNU - IPPNU pun harus semakin luas.

IV.    PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA
A. Pengertian
IPNU dan IPPNU adalah organisasi yang berazaskan pancasila, beraqidah Islam Ahlussunah Wal Jama’ah yang mengikuti salah satu madzhab 4 (empat) : (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) yang bersifat, keterpelajaran, kekaderan, kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan yang dilahirkan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H bertepatan pada tanggal 24 Februari 1954 untuk IPNU dan 8 Rajab 1374 H yng bertepatan dengan tanggal 2 Maret 1955 untuk IPPNU.

B. Fungsi IPNU dan IPPNU
Fungsi IPNU dan IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dalam pendidikan dan kepelajaran.
2.    Wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader-kader penerus Nahdlatul Ulama dan pemimpin bangsa.
3.    Wadah penguatan pelajar dalam melaksanakan dan mengembangkan Islam ahlussunah wal-Jamaah untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
4.    Wadah komunikasi pelajar untuk memperkokoh ukhuwah nahdliyah, islamiyah, insaniyah dan wathoniyah.

C. Tujuan IPNU - IPPNU
Tujuan IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Terbentuknya kesempurnaan pelajar Indonesia yg bertaqwa kepada Allah, berilmu dan berakhlakul karimah.
2.    Bertanggung jawab atas tegak dan berkembangnya syari’ah Islam menurut faham Aswaja.
3.    Terbentuknya kader Islam yang berwawasan kebangsaan.
4.    Terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Dengan kata lain, tujuan IPNU - IPPNU adalah :
”Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlakul karimah, dan berwawasan kebangsaan serta bertanggung jawab atas tegak dan terlaksananya syariat Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jamaah dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”.

D. Usaha IPNU – IPPNU
Usaha IPNU - IPPNU adalah sebagai berikut :
1.    Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
2.    Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
3.    Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan psrogram perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah.
4.    Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.

V.    KEANGGOTAAN, STRUKTUR, PERMUSYAWARATAN, DAN LAMBANG
1.    Keanggotaan IPNU dan IPPNU
Keanggotaan IPNU dan IPPNU terdiri dari :
a.    Anggota biasa, yaitu Setiap pelajar Indonesia yang menyetujui PD / PRT IPNU –    IPPNU.
b.    Anggota Istimewa, yaitu Alumni pengurus IPNU - IPPNU yang terwadahi dalam majlis Alumni IPNU
c.    Anggota kehormatan adalah orang yang dianggap berjasa kepada organisasi

Setiap anggota berkewajiban :
a)    Menjaga dan membela keluhuran agama Islam.
b)    Menjaga reputasi dan kemuliaan Nahdlatul Ulama.
c)    Menaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga serta Peraturan     Organisasi, serta peraturan-peraturan organisasi lainnya.
d)    Membayar iuran anggota.

Setiap anggota biasa berhak :
a)    Mendapat Kartu Tanda Anggota
b)    Memperoleh perlakuan yang sama dari / untuk organisasi
c)    Mengeluarkan usul, saran serta pendapat
d)    Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi
e)    Memilih dan dipilih menjadi pengurus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.    Struktur Kepengurusan IPNU dan IPPNU
Struktur    Singkatan    Tingkat    Periodesasi IPNU    Periodesasi IPPNU
PP    Pimpinan Pusat    Ibu Kota    3 Tahun    3 Tahun
PW    Pimpinan Wilayah    Propinsi    3 Tahun    3 Tahun
PC    Pimpinan Cabang    Kabupaten/Kota    2 Tahun    2 Tahun
PAC    Pimpinan Anak Cabang    Kecamatan     2 Tahun    2 Tahun
PK    Pimpinan Komisariat    Sekolah/Ponpes/PT    1 Tahun    1 Tahun
PR    Pimpinan Ranting    Desa/kelurahan    2 Tahun    2 Tahun

3.    Permusyawaratan IPNU dan IPPNU

  1.     KONGRES   
  2.     KONGRES LUAR BIASA
  3.     RAKERNAS    ( Rapat Kerja Nasional )
  4.     KONBES         ( Konferensi Besar )
  5.     RAPIMNAS     ( Rapat Pimpinan Nasional )
  6.     KONWIL        ( Konferensi Wilayah )
  7.     KONFERENSI WILAYAH LUAR BIASA
  8.     RAKERWIL    ( Rapat Kerja Wilayah )
  9.     RAPIMWIL    ( Rapat Pimpinan Wilayah  )
  10.     KONCAB        ( Konferensi Cabang )
  11.     KONFERENSI CABANG LUAR BIASA
  12.    RAKERCAB    ( Rapat Kerja Cabang )
  13.     RAPIMCAB    ( Rapat Pimpinan Cabang )
  14.     KONFERANCAB ( Konferensi Anak Cabang )
  15.     KONFERENSI ANAK CABANG LUAR BIASA
  16.     RAPAT KERJA ANAK CABANG
  17.     RAPAT PIMPINAN ANAK CABANG
  18.     RAPAT ANGGOTA
  19.     RAPAT KERJA ANGGOTA